SEJARAH BERDIRINYA MI NURUL HUDA 2
Pada tahun 1940 KH. Muhaimin, KH. Muhsin dan KH. Shodiq bersama tokoh masyarakat surodinawan yang lain berkeinginan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan sebagai tempat belajar anak-anak kedungmulang dan sekitarnya, kemudian didirikanlah madrasah ibtidaiyah. Karena belum adanya gedung yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, maka para tokoh tersebut sepakat untuk kegiatan proses belajar mengajar ditempatkan diserambi masjid nurul huda kedung mulang. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah siswa, serambi masjid nurul huda sudah tidak bisa menampung jumlah siswa tersebut. Sehingga sebagian siswa belajar di rumah warga di sekitar masjid.
Melalui perjuangan, do’a dan krja keras para pendiri maka pada tahun 1965, mulai dirintis pembagunan gedung madarasah di atas tanah waqaf seluas 2857 m2 dari desa surodinawan dan bersama masyarakat membangun madarasah Nurul Huda pada masa itu dengan sitem gotong royong.
SEJARAH SINGKAT MI NURUL HUDA 2
1. KH. SHODIQ ( 1940-1965)
Beliau adalah orang pertama yang menjadi Kepala MI Nurul Huda 2. Dari belajar di serambi masjid Nurul Huda, rumah warga sampai dengan membangun gedung sebanyak 3 ruang kelas.
2. H. KHOLIQ NAIM( 1965-1969)
Setelah gedung sekolah berdiri sebanyak 3 lokal, Madrasah ini dipimpin oleh H. Kholiq Naim.
3. H. NOR KHOLIS (1969-1974)
Di bawah kepemimpinan H. Nor Kholis, perbaikan dan pembangunan lokal terus dilakukan di Madrasah ini. Ruangan kelas bertambah menjadi 6 lokal.
4. KH. AHMAD FAQIH USMAN (1974-1976)
KH. Faqih Usman adalah salah satu putra pendiri Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda. Pada masa kepemimpinan beliau pembangunan ruang kelas bertambah menjadi 10 lokal. Beliau menjadi Kepala Madrasah hanya 2 tahun, karena harus melanjutkan tugas belajar di Saudi Arabia.
5. H. DIMYATI MUHSIN (1976-1999)
Setelah KH. Faqih Usman ke Saudi Arabia, jabatan Kepala Madrasah dipegang oleh H. Dimyati Muhsin. Beliau merupakan putra pertama dari salah satu pendiri Madrasah ini yaitu KH. Muhsin . Pada periode ini ruang kelas bertambah menjadi 12 lokal. Dan pada tahun 1985 Madrasah ini mulai bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Sosisal Keagamaan Nurul Huda.
6. RUHAYANAH, S.Ag ( 1999 – 2003)
Pada masa kepemimpinan Ibu RUHAYANAH S.Ag, perjalanan Madrasah Ibtidaiyah Nurul huda 2 mulai banyak meraih prestasi baik ditingkat Kecamatan dan Kota di Mojokerto serta tenaga guru yang ada sudah banyak yang Sarjana hingga pada akhir periode 2002-2003.
7. M.A RUDIYANTO, ST, MT ( 2003 – 2008 )
Dimasa kepemimpinan Bpk. Rudiyanto Madarasah Ibtidaiyah Nurul Huda 2 mengalami pertumbuhan yang pesat baik secara fisik dibuktikan dengan bertambahnya jumlah siswa sehingga jumlah ruang juga mengalami pertambahan menjadi 14 rombel dan SDM dengan adanya jumlah guru yang mencapai Sarjana S-1 mencapai 65% dengan harapan kedepan mencapai 100% Banyak prestasi yang diraih mulai dari tingkat Kecamatan, Kota maupun Propinsi untuk kegiatan prestasi akademik dan non akademik. Harapan kami kedepan akan lebih baik bagi lembaga Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda 2 di masa yang akan datang.
8. ISNAINI TAUFIQ ISMAIL, S.PdI ( 2008 – 2016 )
Secara fisik, MI Nurul Huda 2 juga mengalami perkembangan yang cukup meningkat pada masa kepemimpinan Bpk. Isnaini Taufiq Ismail, S.PdI. Terbukti dengan adanya penambahan ruang kelas sebanyak 2 lokal.Dari bidang kesiswaan beliau juga mulai menerapkan pendidikan karakter melalui Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dan Fiqih yang berlandaskan Ahlus Sunnah Wal Jamaah berbasis pesantren. Penerapan yang sudah terbukti dibidang Akhlak yaitu dilaksanakannya segala evaluasi yang berskala lokal (UTS, UAS ) bahkan tingkat nasional (UN) dengan jujur.
Di bidang IT, pada tahun ini beliau menerapkan teknologi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) online yang bertujuan untuk mempermudah akses layanan timbal balik antara Yayasan, Sekolah, Wali murid, serta stake holder.
9. MISBAKHUL UMAM, S.Pd (2016 – 2020)
10. AINUR ROFIQ, S.Pd (2020 – SEKARANG)